“Hai, Asap! Berhentilah bermain-main di daerah kami. Kami rindu akan oksigen. Kami rindu akan
udara bersih.” #SaveRiau #SaveSumatera
#MelawanAsap #MenolakAsap
Asap yang dimulai dari pembakaran sembarang pada bulan Juli
itu berdampak negatif hingga akhir bulan Oktober sekarang. Asap yang telah
menyebar hingga Aceh dan Kalimantan ini telah menewaskan hingga 19 orang,
dimana diantaranya adalah 5 warga di Riau, 1 warga di Jambi, 5 warga Kalimatan
Tengah, 3 warga Kalimantan Selatan, 5 warga Sumatera Selatan.
Asap yang telah lama munculnya ini pun memberikan kerugian
besar, dan memberhentikan kegiatan belajar-mengajar dibanyak sekolah. Apakah kejadian ini tidak bisa disebut sebagai
bencana nasional? Mengapa tidak?
31 Oktober 2015, sampai detik ini, Alhamdulillah belum
adanya tambahan korban meninggal akibat kejadian tersebut, semoga tidak ada
lagi korban yang meninggal akibat asap ini. Kejadian tragis ini memberikan
dampak yang sangat buruk bagi kesehatan, dimana oksigen atau udara bersih mulai
terusir oleh asap sehingga masyarakat-pun kesusahan untuk menghirup udara
segar. Terhirupnya karbon monoksida (CO), nitrogen dioksida (NO2), sulphur
dioksida (SO2), dan ozone (O3).
Dalam hasil Indeks Standar Pencemaran Udara, di Riau,
kandungan partikel dalam udara sudah melebihi angka 101 Psi. Nah, apabila sudah
menyentuh angka 101, maka udara di kawasan ini sudah masuk kategori TIDAK
SEHAT. Terlalu banyaknya debu yang terdapat dalam udara menyebabkan gangguan
infeksi saluran pernapasan akut, malah bisa mengindap penyakit pneumonia.
Selain debu, asap juga bisa membawa partikel lain yang sangat halus walapun
udah pakai masker lohh gaess, partikel-partikel ini bisa menyebabkan penghirup
mengindap penyakit kanker, seperti kanker paru-paru. Jika sekian juta warga
Sumatera yang terkena asap mengindap kanker paru-paru, betapa ruginyaa
Indonesia gaess?? Apalagi jika yang terserang adalah generasi-generasi emas
Indonesia mendatang. Penyakit ini tidak hanya berhenti disini, apabila masih
berkelanjutan, maka zat-zat berbahaya ini bisa menyebabkan terjadinya retardasi
mental pada anak-anak, ini terjadi karena zat berbahaya tersebut dapat
menghambat suplai oksigen ke otak. Nah jadinya, kinerja otak berada di bawah
batas normal, atau bahasa lainnya, penghirup kabut asap secara terus-menurs ini
dapat melahirkan generasi yang idiot. Sebegini parahnya, apa yang dapat kita
lakukan untuk menolong teman-teman kita? Nih gua kasih sedikit tips yang
sekiranya bisa berguna:)
1. Perbanyak membagikan masker kepada masyarakat,
masker ini setidaknya bisa mengurangi bakteri-bakteri besar yang dapat terhirup
oleh masyarakat.
2. Nah, setelah dibagikannya masker, kita juga
daapt membagikan tabung oksigen kepada masyarakat. Tabung oksigen ini berguna
untuk memenuhi kebutuhan udara segar masyarakat.
3. Dan yang terakhir, adalah DOA. Ini semua
kehendak Yang Maha Kuasa, dekatkanlah diri terhadap-Nya.(:
Isunya, Alhamdulillah daerah Riau sudah turun hujan, walau
tidak sederas dan tidak bisa memadamkan seluruh api, setidaknya bisa mengurangi
sedikit bahaya kabut asap ini. Ohyaa, jika ada yang masih bingung mau melalui
siapa untuk menyumbangkan oksigen untuk masyarakat, Kancut Keblenger
menyediakan sarana penyumbangan oksigen untuk mereka yang sedang berjuang
melawan asap. Caranya gimana, Sha? Ribet gak? Nope! Tidak ribet sama sekali,
begini caranya untuk kamu yang sangat peduli akan Indonesia.
Teman-teman bisa menyumbangkan uang yang senilai dengan 1
kaleng oxycan atau mengirimkan 1 atau lebih kaleng oxycan. Untuk donasi oxycan,
bisa dikirim ke Markas KK, Jl Setiakawan Raya RT 009 RW 012 No. 6, Duri Pulo,
Gambir, Jakarta Pusat. Untuk donasi uang, bisa dikirim ke BCA 4820318515 a.n
Irvina Lioni Y @irvinalioni
(Founder KK). Jika ingin bertanya soal donasi #OksigenUntukTeman bisa melalui SMS/WhatsApp 085716211051 atau
LINE kancutkeblengerid.
Sekiranya artikel ini bisa membantu yaaa, semangat selalu,
teman! Kita selalu ada untuk kalian yang sedang berjuang melawan asap ini!^^
Cr pict: @kancutkeblenger, google images
Cr info: google web
Asap..oh asap.. kenapa kau tak kunjung hilang..
ReplyDeleteBtw, penjelasannya sungguh scientipik sekali. =))
Iyaa nih, biar yang bakar juga tau akibat pembakaran sembarangan yang sangat berbahaya:)) semoga cepat berakhir ya, Mike!
Deletenice and perfect
ReplyDeletekeren abis deh kawan
ReplyDelete